Info Sekolah
Sabtu, 07 Sep 2024
  • Tema Mading dapat menampilkan informasi dalam text berjalan

Puncak Ramadhan 1445 Hijriah

Minggu, 7 April 2024 Oleh : oprmtsn1kh

Ramadhan akan segera berakhir. Masjid-masjid sudah mulai sepi dibandingkan malam-malam ketika awal Ramadhan. Orang-orang terutama generasi muda sudah mulai beralih untuk menyiapkan kebutuhan primernya seperti berbelanja pakaian ataupun mengikuti acara bukber yang kebablasan sehingga kewajibannya untuk beribadah menjadi terlalaikan.

Nabi Muhammad SAW memperlihatkan kesungguhan yang luar biasa selama periode ini dengan menunjukkan perbedaan signifikan dalam amalan yang dilakukan dibandingkan dengan malam-malam sebelumnya. Ini mengajarkan kita untuk mengikuti teladan beliau sesuai dengan kemampuan kita masing-masing, sebab pintu surga dibuka lebar saat Nabi Muhammad SAW “mengetuknya,”.

Para ulama terdahulu mencakup beramal secara maksimal tanpa memilah-milah hari, tidak hanya terfokus pada malam-malam ganjil saja dalam 10 malam terakhir ini. Hal ini didasari oleh perbedaan pendapat di antara ulama tentang kapan malam Lailatul Qadar itu terjadi, dengan beberapa menyatakan malam ke-21, 23, 25, dan ada pula yang menyatakan malam ke-27, bahkan malam ke-24, wallahu a’lam bish-shawab.

Karena itu, upaya terbaik adalah dengan berusaha keras selama 10 malam tersebut, seakan-akan setiap malam adalah malam Lailatul Qadar.
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيْمِ (رواه البخاري)
Sesungguhnya amalan itu (tergantung) kepada penutupnya (HR. Buhkhari No. 6607).

Whatever regrets you have in the beginning of Ramadhan you still have time to make it up in these last days of Ramadhan. What really counts are good endings.

Hal ini menegaskan pentingnya mengakhiri dengan baik, memperbaiki segala penyesalan di awal Ramadhan dengan berusaha di hari-hari terakhir ini. Kita diberikan kesempatan untuk mengisi hari-hari tersebut dengan ibadah yang berkualitas, seperti membaca Al-Qur’an sambil merenungkan maknanya, meningkatkan sholat, memperbanyak dzikir di siang dan malam hari, serta berdoa agar Allah menerima amalan kita selama Ramadhan ini.

Para ulama di masa lalu berdoa agar amalan mereka diterima dan dapat bertemu dengan Ramadhan berikutnya. Kita juga diajak untuk berbagi melalui sedekah, infaq, dan memberikan hadiah terbaik kepada keluarga, teman, saudara di Palestina, serta orang-orang yang membutuhkan.

Hari-hari ini sudah sebaiknya diisi dengan ibadah, optimisme, keceriaan, semangat, dan harapan agar Allah mengabulkan doa-doa terbaik kita, dan tentunya jangan lupa untuk meminta surga Firdaus sebagai tempat kembali.

Kita hanya memiliki beberapa hari sebelum Ramadhan 1445 berlalu. Kita tidak pernah tahu apakah kita akan dipertemukan kembali dengan Ramadhan tahun depan.

Ada baiknya kita tutup Ramadhan ini dengan penuh kesungguhan, jangan sampai yang tersisa hanya kelalaian dan penyesalan.

Ingatlah! Akan ada suatu hari yang di hari itu, kita berhadapan dengan Rabb kita, dan kaki kita tidak akan bergeser sampai ditanya umur kita kemana dihabiskan, tentang ilmu kita bagaimana mengamalkannya, tentang harta kita darimana diperoleh dan kemana dibelanjakan, dan tentang tubuh kita, untuk apa kita gunakan.

Perbanyak muhasabah, tingkatkan kualitas ibadah. Hari-hari dan malam-malam ini adalah hari-hari dan malam-malam pengampunan, pintu syurga terbuka lebar, dan pintu neraka tertutup rapat. Berpisahlah dengan hangat dan perpisahan terbaik dengan Ramadhan. Tamu kita ini akan segera pergi, tamu yang penuh keberkahan. Malam-malam kita akan sunyi dan kembali kita disibukan oleh aktivitas sebelumnya.

تَقَبَّلَ اللهُ لَنَا وَلَكُمْ أَعْمَالاً صَالِحًا
“semoga Allah menerima amalan-amalan baik kita

Penulis :

Asriani, S.Pd

Guru Bahasa Arab

Tulisan Lainnya

Oleh : oprmtsn1kh

Hikmah Puasa